OSIS SMA NEGERI 1 SUKOHARJO masa bhakti 2020/2021 menggelar pemilihan ketua OSIS masa bakti 2021-2022 dengan sistem demokratis seperti pemilihan umum (Pemilu). Kegiatan pencoblosan pemilihan ketua OSIS digelar di lapangan basket. Pemili­han ketua dan wakil OSIS SMA Negeri 1 Sukoharjo ini begitu demo­kratis dan persis layaknya sebuah pemi­lihan umum kepala daerah. Pemilihan yang di awali dengan tahapan sosialisasi, penjaringan sampai pencoblosan ini diran­cang khusus sejak awal tahun pelajaran ini, untuk memper­kenalkan sis­­wa ten­tang Pemilu dan iklim de­mokrasi.

Sebelum jadwal pemilihan ketua OSIS, ada jadwal kampanye. Kandidat-kandidat ketua OSIS melakukan kam­panye di live ig Osis Smansas yg di sediakan Panitia pemilihan dengan me­nyam­paikan visi dan misi mereka terhadap kepengurusan OSIS ke depannya. Beragam visi misi disampaikan untuk menarik simpati pemilih.

Pemilihan yang digelar hari ini, 23 Oktober, benar-benar di konsep layak­nya Pemilu dengan melibatkan kepengurusan OSIS yang aktif sebagai Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) yang mengatur Tem­pat Pemungutan Suara (TPS).

Kepala SMAN 1 Sukoharjo Jahara Siregar, M.Pd, mengatakan pemilihan Ketua OSIS layaknya Pemilu merupakan kegiatan rutin yang sudah digelar sejak tahun tahun yang lalu di SMAN 1 Sukoharjo. Tujuannya memberikan pendidikan demokrasi dan sekaligus mengenalkan peserta didik tentang tahapan dalam Pemilu.“Kegiatan pemilihan ketua OSIS diawali penjaringan calon, seleksi, debat kandidat, pemaparan visi misi dan proses pemilihan”, sampainya.

“Di tahun yang akan datang mereka akan menjadi pemilih muda untuk pemilu-pemilu seperti kepala daerah maupun presiden. Untuk itu perlu dikenalkan bagaimana iklim demo­krasi pada mereka, agar da­pat menggunakan hak suara dengan bijak nantinya”, ujar kepala Sekolah.

Waka Kesiswaan Dedi Supriyadi, S.Pd mengungkapkan aktivitas pemilihan ketua osis yang digelar sebagaimana pemilu tersebut guna memberikan pemahaman dan pela­jaran langsung kepada siswa tentang demokrasi. “Menurut saya model seperti ini bagus, karena negara kita juga setiap lima tahun sekali mengadakan Pemilu. Saya yakin jika dibina sekarang akan memberikan pembelajaran bagi para siswa untuk berde­mok­rasi,” katanya.

Leave a Comment